Model

Wali Kota membuka Festival Perlombaan Taur-taur Tingkat SMP Kota Pematangsiantar Tahun 2024

#image_title

Pematangsiantar ° Pembaharuannews.com | Festival Perlombaan Taur-taur Tingkat SMP Kota Pematangsiantar Tahun 2024 merupakan salah satu upaya memperkenalkan budaya Simalungun kepada generasi muda, sekaligus melestarikannya. Sebab kebudayaan merupakan harta dan peninggalan leluhur yang nilainya tidak terhingga.

Hal itu disampaikan Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA dalam arahan dan bimbingannya sebelum membuka Festival Perlombaan Taur-taur Tingkat SMP Kota Pematangsiantar Tahun 2024, di Ruang Serbaguna Pemko Pematangsiantar, Rabu (11/09/2024) sekitar pukul 09.30 WIB. Festival tersebut berlangsung selama dua hari, hingga Kamis (12/09/2024).

dr Susanti mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan Kota Pematangsianțar yang telah bekerjasama, bersinergi, dan berkolaborasi dengan pihak terkait yang memahami budaya Simalungun.

“Festival ini baru pertama di Kota Pematangsianțar, khususnya bagi siswa SMP,” kata dr Susanti.

dr Susanti melanjutkan, Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar terus berusaha mengembangkan budaya lokal, terutama budaya Simalungun yang merupakan warisan dengan nilai tak terhingga

“Mohon kerjasama dan bimbingan serta arahan dari pemangku adat untuk memberikan masukan kepada kami. Terima kasih kepada Partuha Maujana Simalungu dan lainnya,” sebut dr Susanti.

Kepada siswa peserta Festival Perlombaan Taur-taur Tingkat SMP Kota Pematangsiantar Tahun 2024, dr Susanti mengingatkan, kegiatan tersebut bukan soal menang kalah.

“Yang paling penting, anak-anakku sekalian telah berkontribusi dalam melestarikan budaya Simalungun. Semua jadi pemenang di hati,” tukasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dr Susanti mengaku lega dan bahagia karena pembangunan Monumen Raja Sianțar, Sang Naualuh Damanik dapat dilanjutkan lagi, dengan lokasi di Jalan Sutomo di dekat Taman Makam Pahlawan (TMP) Nagur dan seputaran Ramayana Departement Store.

dr Susanti berharap, di Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Pematangsiantar tahun 2025, monumen sudah berdiri megah dan diresmikan.

“Mohon doa restu dari semua pihak,” pinta dr Susanti.

Sementara itu, Pemangku Adat Cendikiawan Simalungun dr Sarmedi Purba SpOg dalam sambutannya mengaku bangga ada Festival Perlombaan Taur-taur Tingkat SMP Kota Pematangsiantar.

“Ini sangat mengesankan. Saya menjadi siswa SMP tahun 1953-1956 di Pematangsianțar. Saat itu baru ada dua SMP di Pematangsiantar. Setelah saya lulus SMP, baru ada lagi SMP di Jalan Kartini,” terangnya.

Sarmedi mengaku bangga ada perlombaan Taur-taur. Baginya, perlombaan tersebut sangat mengesankan.

Taur-taur, lanjutnya, bukan sekadar sebagai media komunikasi di antara muda-mudi. Namun juga curahan hati (curhat) kepada orang yang telah meninggal dunia. Salah satunya tentang hal yang mereka alami bersama.

Sarmedi juga mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada siswa SMP yang sudah memahami dan mampu melakukan Taur-taur.

“Saya gembira. Semoga ini bisa menambah pengetahuan tentang budaya Simalungun bagi para pemuda. Kalau tidak tau asal-usul kita, tidak akan bisa besar dan pintar,” sebutnya.

Sarmedi juga mengucapkan selamat kepada panitia yang telah menyelenggarakan festival tersebut. Khususnya kepada Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA dan Dinas Pendidikan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar Muhammad Hamdani Lubis SH dalam laporannya menerangkan, Festival Perlombaan Taur-taur Tingkat SMP Kota Pematangsianțar Tahun 2024 diikuti 13 grup dari SMP yang ada di Kota Pematangsiantar.

Tujuan kegiatan tersebut, katanya, untuk membangkitkan kembali khasanan kearifan lokal yang sudah mulai ditinggalkan.

“Dengan festival ini, kita tahu bagaimana sebenarnya Taur-taur. Bisa menjadi contoh filosofi dan pesan,” kata Hamdani.

Tujuan lainnya, melestarikan kesenian dan budaya Simalungun dalam upaya melestarikan cagar budaya tak benda.

“Semoga gaung budaya dan adat istiadat Simalungun bisa bangkit kembali. Generasi muda akan tahu Kota Pematangsiantar memiliki banyak keanaeragaman budaya. Kita perjuangkan yang terbaik untuk Kota Pematangsiantar,” ujarnya.

Acara pembukaan dimeriahkan penampilan Tortor Sombah oleh siswi SMP Negeri 12 Pematangsiantar.

Turut hadir, Ketua DPC PMS Kota Pematangsiantar Kawan Jatinggi Purba MSi, Tim Ahli Cagar Budaya Pematangsiantar Dr Corry Purba, perwakilan Pemangku Adat Simalungun, IKEIS, Himapsi, Pujakesuma, dan lainnya. (*)