MEDAN | PembaharuaNews.Com
Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sumatera Utara menjadi tuan rumah pertemuan Komunitas Belajar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jendral Pendidikan Usia Dini (PAUD, Penmdidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjend PAUD DIKDAS dan DIKMEN) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) se Indonesia.
Pertemuan yang mengusung tema “Penguatan Komunitas Belajar sebagai Transformasi Pendidikan Dalam Peningkatan Literasi dan Numerasi serta Penguatan Sistem Pengawasan Internal” ini diselenggarakan pada Selasa (18/09/2024) bertempat di raung terbuka Amfiteater BPMP Provinsi Sumut, Jl Bunga Raya No 96 Asam Kumbang, Medan Selayang, Kota Medan.
Kegiatan diawali oleh sambutan Kepala BPMP Provinsi Sumut selaku tuan rumah dan sekaligus sebagai penanggungjawab kegiatan. Sedangkan kegiatan secara formal dibuka oleh Dirjend PAUD, DIKDAS dan DIKMEN Irwan Syahril, P.hD.
Menurut Kepala BPMP Provinsi Sumut Tajuddin Idris, S.Si, MT, Komunitas belajar (Kombel) berperan penting sebagai wujud kolaborasi dalam membangun atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Tak hanya di kalangan sekolah saja, namun di kalangan pemerintahan juga mulai dibangun untuk dapat saling memberikan masukan dan pemahaman.
“Kita sebagai implementator, bagaimana memberikan pemahaman kepada dinas provinsi kabupaten kota bahwa komunitas belajar ini penting dilakukan untuk mensosialisasikan program-program yang ada di Sumut. Kita harap kombel ini bisa direplikasi oleh dinas-dinas, bagaimana mereka juga bisa menerapkan kombel-kombel di dinas untuk mengimplimentasikan kegiatan,” ungkap Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sumut Tajuddin Idris saat Pembukaan Komunitas Belajar Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS &DIKMEN di Medan, Selasa (17/9/2024) malam.
“Kita harapkan dari kegiatan ini ada rekomendasi-rekomendasi konstruktif untuk bagaimana merdeka belajar ini bisa dilanjutkan ke depan,” sambungnya.
Tajuddin menjelaskan bahwa dari kegiatan komunitas belajar ini, pihak BPMP akan turut memberikan coaching kepada instansi-instansi terkait. Ia menyebut kegiatan ini sebagai wujud komitmen BPMP dalam memberikan pemahaman kepada pihak internal, yang nantinya dapat diimplementasikan secara berkelanjutan.
“Ini baru, kombel-kombel kecil sebenarnya sudah ada kita lakukan tapi untuk nasional seperti ini baru. Tantangannya banyak, tidak mudah tapi ini teman-teman berkomitmen bahwa ini harus kita lakukan untuk memberikan pemahaman kepada internal UPT sendiri bagaimana melaksanakan ini di masing-masing UPT tapi memberikan praktek baik kepada dinas-dinas,” kata Tajuddin.
“Tantangannya pasti ada karena Sumut ini provinsi yang jumlah kabupatennya besar dan coverage arenya terlalu luas tapi kita tidak bisa diam saja, kita harus bergerak terus bagaimana merdeka belajar bisa diimplementasikan di seluruh Sumut,”sambungnya.
Lanjutnya, ia menyebutkan bahwa komitmen komunitas belajar ini harus selalu dijaga agar tetap berjalan dalam jangka panjang. Untuk itu, ia menyebutkan harus ada monitoring agar program dapat tersampaikan ke unit kerja terkecil.
“Kita kan ada berjenjang dan selalu mengadvokasi memberikan pemahaman, di internal kami ada pengawasan di setiap minggu tapi nanti di dinas ada programnya. Ini semua begerak semua agar pesan jakarta sampai ke unit kerja terkecil. Mudah-mudahan kombel ini dapat terus berjalan konsisten, bukan masalah orangnya tapi ini masalah substansinya, masalah pola pikirnya itu yang penting,” tuturnya.
Sementara itu, kegiatan komunitas belajar ini turut disambut positif Dirjen PAUD Dikdasmen Iwan Syahril yang menyebutkan platform ini akan membantu internal instansi untuk dapat saling bertukar ide dari masing-masing pihak yang tergabung dalam kelompok belajar tersebut.
“Kalau semua UPT ini berkumpul, harapannya berbagai variasi strategi dalam pendampingan pemda itu bisa dan merasakan manfaatnya. ide itu tidak terpikir oleh kita, justru di daerah yang terbatas justru punya ide yang kita butuhkan,” kata Iwan.
“Ide itu tidak harus wah tapi kadang ide sederhana yang bisa bawa perubahan yang bermakna. Kami harap kita sebagai kementerian punya semangat organisasi senang untuk belajar,” lanjutnya.
Iwan pun kemudian mencontohkan bagaimana komunitas belajar ini dapat berjalan efektif di kalangan guru dan sekolah, terutama pada masa pandemi Covid 19 lalu.
“Sebenarnya semangat belajar kita kadang perlu bareng-bareng, jadi komunitas belajar kalau dilihat dari teori pendidikan itu namanya profesional learning community. Itu udah malang melintang lah. Kita melihat waktu pandemi guru-guru kita itu saling membantu satu sama lain kemudian membuat kekompok belajar. Di situ kemudian kami melihat mungkin kekuatan kita itu di gotong royong dan waktu Covid itu kita udah mulai platform guru dari beda pemda membantu sama lain. Nah ini mungkin platform yang coba kita besarkan ternyata itu masif dan terjadi gerakan yang sifatnya komunitas,” tuturnya.
Irwan menilai bahwa komunitas belajar ini dapat menjadi program strategis untuk membantu para Pemda dalam melakukan tugasnya dengan cara yang kreatif dan mampu mempermudah implementasi program yang akan dijalankan.
“Ini satu hal yang stratergis karena UPT kami dari 34 provinsi itu berhimpun untuk berbagi strategi yang diterapkan daerah lain, jadi enggak lagi kalah sama guru-guru yang berbagi antar provinsi tapi kamipun melakukan hal yang sama. Kewenangan guru atau sekolah kan di pemerintah daerah. Nah tugas kami itu bagaimana membantu pemda dari berbagai daerah. masing-masing pemda juga punya dimanika yang berbeda,” ucapnya.
(AM-01)